Koneksitas ESQ dalam membentuk Karakter



Koneksitas ESQ Power
Sebuah Resensi Kecil
Oleh: Ismail Syakban
“Apabila umat manusia melakukan pendekatan diri kepada Tuhan pencipta mereka dengan bermacam-macam kebaikan, maka mendekatlah engkau dengan akalmu, niscaya engkau merasakan nimat yang lebih banyak, yaitu dekat dengan manusia di dunia dan dekat dengan Allah di akhirat”
“ Allah telah menciptakan kamu, kemudian memberi rizki kepada kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu, adakah dari sembahan kamu yang dapat membuat sesuatupun dari demikian? Mahasuci Dia dan maha tinggi dan apa saja yang mereka sekutukan.”  ( Q.S. Ar-Rahman 30 ; 40 )
Masalah meta kecerdasan, kita akan melihat pada dua orientasi, yaitu Orientasi Materialisme dan Orientasi Spiritualisme Tauhid. Antara kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan intelektual (IQ) sangat berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Apabila  semua berorientasikan kepada Tauhid, maka kecerdasan emosi (EQ) kecerdasan spiritual (SQ) kecerdasan intelektual (IQ) yang berintegrasi.
Ø  Kita Orientasikan Dengan Materialisme
Pada saat masalah datang, maka radar hati akan bereaksi menangkap permasalahan dan signal, karena dia berorientasikan pada materialisme, dengan demikian emosi yang dihasilkan tidak takut. Akibat emosi yang tidak terkendali itu akibatnya lagi itu membuat Go Spot menjadi terbelenggu atau tidak memiliki peluang untuk muncul, bahkan suara hatipun terbelenggu (tidak berpeluang untuk memunculkan diri) bahkan bisikan-bisikan suara Ilahiah yang bersifat mulia tidak lagi berfungsi dan tidak dapat didengar, dan ini mengakibatkan suara hati yang mulia itu tidak mampu berkolaburasi dengan piranti kecerdasan yang lain.
Karena suara hati itu tertutup dan tidak berfungsi, sehingga yang berkuasa dan memegang peranan dalam diri adalah emosi, dan emosilah yang memerintahkan atau menguasai kecerdasan intelektual (IQ) dalam melakukan segala tindakan akibat IQ bekerja dibawah pengawasan emosi, dan semua tindakan IQ berdasarkan dorongan kemarahan, kekecewaan, kesedihan, iri hati, dan kedengkian, dan IQ tidak lagi bekerja normal, akibatnya kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional terpisah antara satu dengan yang lain.
Ø  Kita Orientasikan Dengan Spiritualisme Tauhid
Ketika masalah datang, hal yang terjadi sama dengan yang semula, yaitu radar hati akan bereaksi dan menangkap signal, ketika signal itu bergabung dengan signal tauhid, maka tauhilah yang akan mengendalikan emosi, hasilnya emosi akan terkendali dengan baik karena tauhid tersebut, sehingga menimbulkan  perasaan dan sikap yang tenang (ketenangan), damai (kedamaian).
Dengan adanya ketenangan dan kedamaian itu, maka Go Spot dan pintu hati terbuka dan berpeluang untuk memunculkan diri, bahkan suara hatipun juga berpeluang untuk muncul, dengan semua itu maka datanglah bisikan-bisikan Ilahiah kepada kita, yang mendorong kita kepada sikap keadilan, kasih sayang, kejujuran, kepedulian, kreativitas, komitmen, kebersamaan, perdamaian, tanggung jawab dan bisikan hati baik yang lainnya. Dengan adanya bisikan hati yang baik terebut sehingga kecerdasan intelektual (IQ) kita akan bekerja dengan optimal.
Karena kecerdasan intelektual (IQ) bekerja optimal, sehingga semua pekerjaan berlandaskan kepada nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab. Oleh karena itu lahirlah sebuah meta kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) saling berintegrasi antara satu dengan yang lainnya, maka lahirlah meta kecerdasan.
Dimanakah letak dan peranan dimensi EQ, IQ, dan SQ??
Jawabnya adalah: pada saat emosi anda terkendali atau tidak, disanalah terjadi dimensi Kecerdasan Emosional anda dan pada saat suara hati anda terbelenggu atau tidak yang mengakibatkan pintu hati tertutup atau terbuka, disanalah dimensi Kecerdasan Spiritual anda bekerja. Dan ketika intelektual anda bekerja secara tidak normal atau tidak, maka disanalah Kecedasan Intelektual anda berdimensi. Akibat dari semua itu ada dua pilihan, yaitu; EQ, IQ, dan SQ akan terpisah karena bekerja secara tidak normal dan EQ, IQ, dan SQ akan berintegrasi karena bekerja secara normal.
Demikian hubungan cara kerja antara EQ, IQ, dan SQ. sangat sederhana bukan ?
Tauhid akan mampu menstabilkan tekanan sistem saraf emosi, sehingga emosi terkendali dengan baik, dan pada saat inilah seseorang dikatakan memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi.
Emosi yang tenang terkendali akan menghasilkan optimalisasi pada fungsi kerja Go Spot dan melahirkan suara hati Ilahiah dari dalam bilik persembunyiannya. Suara-suara Ilahiah itulah bisikan-bisikan informasi autentik yang mampu menghasilkan keputusan yang sesuai dengan hokum alam, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, dan sesuai dengan garis orbit spiritual. Pada momen itulah, seseorang dikatakan memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi. Barulah dilanjutkan dengn mengambil langkah kongkret lainnya berupa perhitungan yang logis (IQ), sehingga intelektualitas bergerak pada manzillah, atau garis edar yang mengorbit kepada Allah Yang Esa (kecerdasan spiritual). Inilah yang dinamakan dengan Meta Kecerdasan itu.
SEKARANG BAGAIMANA DENGAN ANDA??
KEMANA ANDA MENGORIENTASIKAN KECERDASAN INTELEKTUAL ANDA??
Referensi : Ari Ginanjar ( ESQ Power)

0 komentar

Tambahkan Komentar Anda